جوجر
Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan kasih sayang dimulakan, dengan senyuman ditamatkan.
JUJUR,
itulah perkataan keramat dan pegangan seorang mukmin yg sejati, setelah berkurun lamanya semenjak tok nenek moyang kita lagi kita telah diperingatkan dengan ikhlas, taat, jujur, setia. Tetapi sedarkah kita akan kunci ke empat sifat itu?
bagaimana hendak kita timbulkan keikhlasan dalam setiap perkara?
cukup mudah, sertakan dalam setiap kerja dengan niat, itulah pesan rasulullah sejak zaman beliau lagi. itulah yang paling utama.
kedua,
lakukanlah dengan penuh kejujuran, maka dari kejujuran kita membuat sesuatu kerja, insyaallah timbul lah ikhlas, amanah.
setelah sekian lama mencari semenjak dibangku sekolah, alhamdulillah perkara ini disedarkan oleh 1 hamba Allah yang mulia.
lalu dia ceritakan, seorang hamba Allah telah berpesan padanya, kau mesti jujur dalam apa perkara sekalipun dan jgn takut apa pun, kalau kita takutkan Allah, mcm mana kita nak kenal dia?
Imam syafie telah berkata, dia mengharamkan pengikutnya menjadi ahli takliq.
maksud ahli takliq ialah orang yang pandai mengikut-ikut sahaja akan sesuatu perkara tanpa mengetahui akan sebab-musababnya. tp x semua begitu, insyaallah. inilah kita anak muda mesti sedar, kita teramat beruntung dilahirkan dalam keluarga yang islam adat, adabnya. Tetapi adat istiadat sesuatu itu perlulah kita kaji sama ada ia bersesuaian dengan keadaan semasa atau tidak, seperti bersolat, berpuasa, beramal soleh, kita mesti tahu dari mana dan dari siapa serta apa sejarah permulaannya.
wahai rakan-rakan ku dan sahabat sekalian, marilah kita mengejar keredhaanNya.
Jujur adalah sifat penting bagi Islam. Salah satu pilar Aqidah Islam
adalah Jujur. Jujur adalah berkata terus terang dan tidak bohong. Orang
yang bohong atau pendusta tidak ada nilainya dalam Islam. Bahkan bisa
jadi orang pendusta ini digolongkan sebagai orang yang munafik.
Orang-orang munafik tergolong orang kafir. Nauzubillah.
Allah berfirman:
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ آمَنَّا بِاللّهِ وَبِالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ
يُخَادِعُونَ اللّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلاَّ أَنفُسَهُم وَمَا يَشْعُرُونَ
فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللّهُ مَرَضاً وَلَهُم عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
Artinya:
Di
antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari
kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman.
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. [Qur'an Suran Al-Baqarah ayat 8 sampai 10]
Kalau
seandainya ummat Islam seorang pendusta, tidak jujur, tentunya ketika
ia menyatakan beriman, maka imannya sangat rapuh untuk dipercaya, karena
orangnya tidak amanah atau dapat dipercaya karena telah dianggap
pendusta.
Bapak-bapak ibu-ibu remaja serta anak-anak sekalian.
Memang kita diciptakan manusia ini dua jalan. Jalan kejahatan dan jalan kebaikan.
Firman Allah ta'ala:
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
Artinya:
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. [Qur'an Surat As-syam ayat 8]
Firman Allah lagi:
وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ
فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ
Artinya:
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. [Qur'an Surat AL-Balad ayat 10 dan 11]
Yang dimaksud dengan "dua jalan" ialah jalan kebajikan dan jalan kejahatan.
Jalan
kejahatan adalah jalan yang mudah dan enak dikerjakan, tetapi jalan
kebaikan dan kebajikan adalah jalan yang sulit, mendaki lagi sukar.
Kalau kita memilih jalan kebaikan, kebajikan. Inilah jalan yang diridhoi
Allah subhanahu wata'ala, dan orang yang berada dijalan ini akan
mendapat ganjaran dari allah subhanahu wata'ala. Tetapi jalan kebaikan
ini tidak mudah, sulit lagi sukar.
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْعَقَبَةُ
فَكُّ رَقَبَةٍ
أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ
يَتِيماً ذَا مَقْرَبَةٍ
أَوْ مِسْكِيناً ذَا مَتْرَبَةٍ
Artinya:
Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?
(yaitu)
melepaskan budak dari perbudakan,atau memberi makan pada hari
kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada
orang miskin yang sangat fakir. [Qur'an Surat Al-Balad ayat 12 sampai 16]
Demikianlah
jalan kebaikan yang harus orang-orang mu'min tempuh dan selalu bersabar
berada dijalannya sama seperti kita puasa dibulan ramadhan ini tetap
sabar dalam menjalankan ibadah dan segala kebaikan dan kebajikan yang
kita amalkan selama dalam bulan Ramadhan.
Perbuatan baik dijalan
yang baik tersebut diantaranya juga bersikap jujur. Jujur dalam segala
perbuatan dan perbuatan kita. Karena orang yang terbiasa tidak jujur
akan selalu menjadi serentetan kebohongan berikutnya yang lambat laun
menjadi kebiasaan, dan dicaplah sebagai pembohong atau pendusta,
nauzubillah.
Hadits nabi membawa pesan nabi salallohu alaihi wasalam tentang kejujuran adalah:
عليكم بصدق٫ فإنما الصدق يهدى إلى بّر٫ إنّ برّ يهدى إلى الجنّة٫ وإنّ كذب يهدى فجور فإنّ فجور يهدى إلي النار
[رواه متفقٌ عليه]
Artinya :
Selalulah
kamu jujur, karena sesungguhnya jujur itu mengantarkan kamu pada
kebaikan dan kebaikan itu sesungguhnya mengantarkan pada surga.
Sedangkan dusta akan mengantarkan pada keburukan dan dosa, dan
sesungguhnya dosa itu akan mengantarkan pada neraka. [Hadits: Mutafaqun
Alaih]
Oleh sebab itu hendaklah kita akan senantiasa jujur. Dan
dikatakan kita sebagai orang yang jujur. Orang jujur ada kemungkinan
akan teguh dalam memegang amanah. Sedangkan orang yang pendusta atau
tidak jujur sama sekali tidak bisa memegang amanah.
Jujur dan
amanah adalah serangkaian sifat yang perlu kita sikapi. Sebagaimana
rasulullah adalah seorang yang mempunyai sifat jujur, terpercaya
[Amanah]. Oleh sebab itu kita patut menjadikan Rasulullah sebagai suri
tauladan yang baik.
Sebagaimana Firman allah ta'ala:
لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو
اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً
Artinya:
Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah. [Qur'an Surat Al-Ahzab ayat 21]
Demikian
yang dapat saya sampaikan lebih dan kurang saya mohon ma'af wabilahi
taufiq wal hidayah wasalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.
No comments:
Post a Comment